Sabtu, 15 Maret 2008

Yang ini Sponsor-sponsor Berbagai Event Kami

Mereka adalah Telkomsel, Yamaha, Bodrex, Everyday, Energizer, McDonalds, Faber Castell dll

Salah Satu Event Radio Andalas 102,7 FM

Sebagai salah satu dari penerapan Strategi 3O (On-Air, Off-Air dan On-Line) berikut adalah Event yang berhasil kami laksanakan.
 

Dear Friends of Andalas di seluruh Dunia

Jika anda mempunyai cerita dulu dan kini yang ada hubungannya dengan Radio Andalas 102,7 FM Bandar Lampung, silakan kirim cerita dan/atau dengan fotonya sekalian ke alamat email radio.andalas.lampung@gmail.com untuk di-publish di Weblog-nya Radio Andalas 102,7 FM ini.
 
Ayo buruan sapa teman-teman lama Anda.
 
Salam,

Alumni Radio Andalas 102,7 FM yang sudah jadi ORANG

Bila melihat kiprah para alumni-alumni para Creative Muda pada zaman jadoel dulu dan sekarang mereka sudah menjadi orang sukses.

Siapa mereka-mereka itu:

1. Gilang Iskandar, sekarang adalah Corporate Secretary di stasiun TV terbesar di Indonesia, RCTI.
2. Hanung, dulu terkenal sebagai Produser acara Ketoprak Humor di RCTI dan sekarang adalah pemilik Production House.
3Adji-suaminya Hanung, terakhir bekerja di Antv dan sekarang menpunyai perusahaan sendiri di Jakarta.
4. Bambang Edy Purnomo, sekarang adalah pemilik Radio Yudhistira FM Bandar Lampung
5. Barry dan Harry, sekarang menjadi salah satu Manager penting di Antv Jakartam sedang Harry adalah Kepala Stasiun Antv Lampung.
6. Beggy Arta adalah karyawan Antv.
7. Ananto Pratikno, terakhir bekerja sebagai Direktur Eksekutif di perusahaan riset ACNielsen dan sekarang menjadi pengusaha di Jakarta.
8. Tini Gumbira, sekarang adalah Direktur sebuah perusahaan di Jakarta.
9. Nana Lestari, karyawan TVRI
10. Hendri Ismaun, Karyawan Metro TV
11. Icha, Branch Manager Asuransi Simas Mas, Bandar Lampung
12. Ari, HRD Lampung Post
dan puluhan yang lain bekerja di beberapa stasiun Radio dan Televisi di seluruh Indonesia.

Anda punya alumni Radio Andalas berikut contact-nya, silakan kirim ke radio.andalas.lampung@gmail.com.

Transformasi Radio Andalas 102,7 FM

dari The Credible Station pada awal tahun 1990-an menjadi The Young Family Station pada tahun 2008, sebuah perjalanan waktu yang panjang dengan sejuta kenangan indah dan nggak indah. Saat ini kenangan itu semua menjadi indah. Indah dalam kebersamaan.

Sekilas Radio Andalas 102,7 FM Bandar Lampung

Radio Andalas 102,7 FM Bandar Lampung berdiri tahun 1988 dan merupakan radio FM pertama di Propinsi Lampung.
Bermula dari radio anak muda dengan segment pelajar dan mahasiswa dan sampai sekarang masih merawat pendengar mantan pelajar dan mahasiswa tahun 1990-an sehingga sekarang mereka telah menjadi keluarga muda sukses dan mempunyai penghasilan yang besar.
 
Jadi pada dasarnya pendengar Radio Andalas 102,7 FM adalah mereka-mereka yang pada zamannya masih muda dan sekarang menjadi keluarga muda.
 
From The Credible Station to The Young Family Station!

Sekilas Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung adalah ibu kota provinsi Lampung, Indonesia. Luas wilayahnya 169,21 km² dengan populasi 750.000 jiwa.

Kota ini dahulu bernama Tanjungkarang-Telukbetung, yang kemudian diganti menjadi Bandar Lampung pada tahun 1983. Bagi pendatang dari pulau Jawa, kota ini merupakan gerbang masuk ke pulau Sumatra, terutama zaman dahulu ketika pelabuhan Bakauheni belum dibangun.
 

Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu Kota Bandar Lampung merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan, serta merupakan pusat kegiatan perekonomian dari Provinsi Lampung.

Sebelum tanggal 18 Maret 1964 Provinsi Lampung merupakan keresidenan, dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukotanya Tanjungkarang-Telukbetung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1983 Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983, dan tahun 1999 berubah menjadi Kota Bandar Lampung.

Dengan Undang-undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah, maka Kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan 58 kelurahan. Kemudian berdasarkan Sk Gubernur No. G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988 serta surat persetujuan MENDAGRI nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di Wilayah Kota Bandar Lampung, maka Kota Bandar Lampung terdiri dari 9 kecamatan dan 84 kelrahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 04, Kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan.

Sejak berdirinya Kota Bandar Lampung upaya peningkatan potensi-potensi yang ada terus dilakukan dengan upaya peningkatan pembangunan daerah yang dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang lebih terpadu dan terarah agar sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

Perkembangan pembangunan yang digerakkan pemerintah, swasta dan masyarakat, sebagian dilakukan dalam rangka deregulasi dan debirokratisasi sebagai terobosan terhadap tatanan yang ada untuk mempercepat terapainya pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta persiapan menghadapi era globalisasi.

Sekilas Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung adalah ibu kota provinsi Lampung, Indonesia. Luas wilayahnya 169,21 km² dengan populasi 750.000 jiwa.

Kota ini dahulu bernama Tanjungkarang-Telukbetung, yang kemudian diganti menjadi Bandar Lampung pada tahun 1983. Bagi pendatang dari pulau Jawa, kota ini merupakan gerbang masuk ke pulau Sumatra, terutama zaman dahulu ketika pelabuhan Bakauheni belum dibangun.
 

Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu Kota Bandar Lampung merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan, serta merupakan pusat kegiatan perekonomian dari Provinsi Lampung.

Sebelum tanggal 18 Maret 1964 Provinsi Lampung merupakan keresidenan, dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukotanya Tanjungkarang-Telukbetung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1983 Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983, dan tahun 1999 berubah menjadi Kota Bandar Lampung.

Dengan Undang-undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah, maka Kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan 58 kelurahan. Kemudian berdasarkan Sk Gubernur No. G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988 serta surat persetujuan MENDAGRI nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di Wilayah Kota Bandar Lampung, maka Kota Bandar Lampung terdiri dari 9 kecamatan dan 84 kelrahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 04, Kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan.

Sejak berdirinya Kota Bandar Lampung upaya peningkatan potensi-potensi yang ada terus dilakukan dengan upaya peningkatan pembangunan daerah yang dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang lebih terpadu dan terarah agar sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

Perkembangan pembangunan yang digerakkan pemerintah, swasta dan masyarakat, sebagian dilakukan dalam rangka deregulasi dan debirokratisasi sebagai terobosan terhadap tatanan yang ada untuk mempercepat terapainya pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta persiapan menghadapi era globalisasi.

Sekilas tentang Propinsi Lampung (from Wikipedia Free Encyclopedia)

Kondisi dan sumber daya alam

Letak dan kondisi alam
Provinsi Lampung seluas 35.376,50 km2 terletak pada garis peta bumi: timur-barat di antara 105o 45' serta 103o 48' bujur timur; utara selatan di antara 3o dan 45' dengan 6o dan 45' lintang selatan. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus, dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah kabupaten Lampung Barat.

Masyarakat Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Minang, dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.
Pendidikan
Universitas Lampung
Universitas Bandar Lampung
Universitas Darmajaya
Universitas Malahayati

Kabupaten dan Kota
1. Kabupaten Lampung Barat
2. Kabupaten Lampung Selatan
3. Kabupaten Lampung Tengah
4. Kabupaten Lampung Timur
5. Kabupaten Lampung Utara
6. Kabupaten Way Kanan
7. Kabupaten Tanggamus
8. Kabupaten Tulang Bawang
9. Kabupaten Pesawaran
10. Kota Bandar Lampung
11. Kota Metro

Industri
Sebagai gerbang Sumatera, di Lampung sangat potensial berkembang berbagai jenis industri. Mulai dari industri kecil (kerajinan) hingga industri besar, terutama di bidang agrobisnis. Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar didunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena dan Wachyuni Mandira. Terdapat juga pabrik gula dengan produksi pertahun mencapai 600.000 ton oleh 2 pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar group. di tahun 2007 kembali diresmikan pembangunan 1 pabrik gula lagi dibawah PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI) yang diproyeksikan akan mulai produksi pada tahun 2008. Industri agribisnis lainnya : Ketela (ubi), Kelapa Sawit, coklat, kokoa, Nata de coco dll
Tapis Lampung
Kain Tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistim sulam (Lampung; "Cucuk"). Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak. Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Sastra di Lampung
Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung.

Musik
Sebagaimana sebuah daerah, Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik, mulai dari jenis tradisional hingga modern (musik modern yang mengadopsi kebudayaan musik global.red). Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah: Klasik Lampung, jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau contohnya, adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.

Tari
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah. Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, mungkin bolehlah dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan, tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.
Piagam Bojong menunjukkan bahwa tahun 1500 hingga 1800 Masehi Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten.
Putra mahkota Banten, Sultan Haji, menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Di dalamnya termasuk Lampung sebagai hadiah bagi Belanda karena membantu melawan Sultan Ageng Tirtayasa.
Permintaan itu termuat dalam surat Sultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang berlabuh di Banten. Surat bertanggal 12 Maret 1682 itu isinya, Saya minta tolong, nanti daerah Tirtayasa dan negeri-negeri yang menghasilkan lada seperti Lampung dan tanah-tanah lainnya sebagaimana diinginkan Mayor/ Kapten Moor, akan segera serahkan kepada kompeni.
Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada di Lampung.
Akan tetapi, upaya menguasai pasar lada hitam Lampung kurang memperoleh sambutan baik. Pada 21 November 1682 VOC kembali ke pulau Jawa hanya membawa 744.188 ton lada hitam seharga 62.292,312 gulden.
Dari angka itu dapat disimpulkan bahwa Lampung kala itu dikenal sebagai penghasil lada hitam utama. Lada hitam pula yang mengilhami berbagai negara Eropa ambil bagian dalam konstelasi politik Nusantara kala itu. Penguasaan sumber rempah-rempah dunia berarti menguasai perdagangan dunia-dan tentu saja wilayah.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar.

Kamis, 13 Maret 2008

New Image of Radio Andalas 102,7 FM

Ge ready for our new brand transformation....!

New Management with New Look and New Image.

Re-launching soon!

The Radio Program dari Radio Andalas 102,7 FM Bandar Lampung

DAILY PROGRAMS

05.30 – 06.00: Andalas Hope & Pray
06.00 – 09.00: Andalas Morning Zone
- 06.00 – 07.00 Andalas Welcome Morning
- 07.00 – 08.00 Andalas Today’s News/ Traffic Report
- 08.00 – 09.00 Song for You
09.00 – 12.00: Andalas Business Floor
- 09.00 – 10.00 All About Your Business
- 10.00 – 11.00 Spirit of Business
- 11.00 – 12.00 Song & Tips
12.00 – 15.00: Andalas Time Machine (info, news, tips, request & relationship)
15.00 – 18.00: Andalas Afternoon Zone
- 15.00 – 16.00 Andalas Today’s Info
- 16.00 – 17.00 Andalas CafĂ© & Coffee
- 17.00 – 18.00 Andalas Driving Home (request)
18.00 – 21.00: Andalas Point of View
- 18.00 – 18.30 Andalas Hope & Pray
- 18.30 – 19.00 Indo Religi
- 19.00 – 21.00 The Wave of Love (Indo & West)
21.00 – 24.00: Andalas Night Zone

WEEKYL PROGRAMS
Andalas Classic Rock
Friday 21.00 – 24.00

Classic Dance Floor
Saturday 21.00 – 24.00

Andalas Classic Indo
Sunday 21.00 – 24.00

Andalas Wave of Jazz
Monday 21.00 – 24.00

Andalas Dinner’s Talk
Monday 19.00 – 21.00

Andalas Topic of The Week
Saturday 10.00 – 11.00

Andalas Indo Special Request
Sunday 10.00 – 12.00

Rate Card Iklan

Berikut ini adalah Rate Card Radio Andalas 102,7 FM Bandar Lampung:

Loose Spot:
30 Detik Rp. 100.000,-
60 Detik Rp. 200.000,-

Sponsorship:
30 Menit Rp. 1.000.000,-
60 Menit Rp. 2.000.000,-

Adlibs:
30 Detik Rp. 200.000,-
60 Detik Rp. 300.000,-

Time Signal:
60 Detik Rp. 150.000,-

Contact Person:
Lampung: Kristanto Lilik 0812 7242297 (kristanto.lilik@gmail.com)
Jakarta: Ipung 0815 8707114 (pyunaryo@gmail.com)